Minggu, 27 Maret 2011

Homeschooling yang Efektif

Ini adalah coretanku saja dari sisi aku sebagai orang awam mengenai Seputar Homeschooling. Boleh dikomentari, Dikritik asal yang membangun, Boleh juga disanggah...

Ketika aku search di google mengenai apa itu Homeschooling?.. kegiatannya, kurikulumnya, Homeschooling individu maupun majemuk, intinya Homeschooling adalah kegiatan belajar mengajar di rumah, artinya anak sebagai siswa dan orang tua (terutama Ibu) sebagai gurunya. dan hal tersebutpun sudah tertuang dalam Hadits yang berbunyi : Al-Ummu Madrasatun.. Artinya Ibu adalah Guru, yaitu Guru bagi anak-anaknya.

Kembali lagi mengenai Homeschooling... ketika ku search di google mengenai pembahasan Homeschooling.. dan ku coba menuju website demi website atau blog demi blog yang membahas tentang Homeschooling.. banyak responden yang bertanya-tanya dalam memberi komentar dimana saya bisa mendaftarkan anak saya Homeschooling, apakah ada Ijasahnya, apa nanti bisa meneruskan ke Sekolah Formal atau ke Universitas dan lain sebagainya.

Pertanyaan-pertanyaan seperti itu sebetulnya sah-sah saja, karena banyak orang tua ingin memberikan yang terbaik buat puta-putrinya. Namun terkesan lucu juga.. Homeschooling kok minta pengakuan berupa ijasah.. Itu berarti para orang tua belum yakin kalau anaknya Homeschooling nantinya akan bermanfaat untuk orang banyak, belum yakin ada masa depannya.

Kalau menurutku, jika kita menginginkan anak kita Homeschooling ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan
  1. Visi, Misi dan tujuan... Kita harus tentukan dulu visi, misi nya apa buat anak kita yang ingin kita Homeschoolingkan. Buat Target yang ingin dicapai dari anak-anak kita yang Homeschooling. Kedapannya Anak kita mau jadi apa.. Jadi Homeschoolingnya benar-benar sesuai dengan minat anak bukan kemauan orang tua semata.
  2. Waktu.. dalam hal ini adalah waktu untuk memberikan pelajaran buat anak kita, atau memantau perkembangan anak kita jika yang mengajar adalah guru dari luar. Jangan sampai ketika kita masukkan ke Homeschooling yang sifatnya majemuk, kita serahkan 100% anak-kita kapada Lembaga Homeschooling tersebut. 
  3. Kreativitas.. Hal ini sangat penting.. agar kita benar-benar bisa menghemat biaya... Apalagi bagi keluarga yang kehidupan ekonominya pas-pasan namun anaknya ingin Homeschooling.
  4. Mengarahkan.. Dalam hal ini cobahlan arahkan pendidikan anak Homeschooling lebih mengerucut.. artinya.. Bukan belajar banyak hal namun akhirnya mengambang dari visi dan misi.. namun arahkan belajar mereka mendekati tujuan yang ingin dicapai.. Misal.. Kalau anak bakat jadi musisi, belajarnya lebih diarahkan pada dunia musisi...
  5. Orang tua harus mempersiapkan lahan usaha buat anaknya kelak... Jangan berfikir.. nanti anakku kedepannya bisa bekerja dini atau disini.. Tapi berfikirlah dan berusahalah.. agar nanti anaknya bisa menjalankan usaha dengan mandiri tanpa harus ketakutan ndak diterima di Perusahaan lain karena alasan Ijasah
Jadi memang benar.. Homeschooling adalah bersekolah di rumah dangan dukungan 100% dari orang tua. Kalaupun ada lembaga-lembaga yang membuka Homeschooling dengan biaya lumayan mahal, membuat Homeschooling jadi terkesan ekslusif (berdasar kunjunganku ke HSKS di Solo) padahal sistem belajarnya mirip Bimbel juga, cara belajarnya aja yang lebih fleksibel.

Jika masih takut akan masa depan kalau anak-kita homeschooling namun masih ingin Homeschooling .. Mulailah Homeschooling diusia dini, Usia efektif Homeschooling diusia 0-5 tahun. Setalah usia 5 tahun masuk TK untuk dapat Ijasah supaya bisa masuk SD dan seterusnya sampai kulliah dan bisa bekerja dengan Ijasah yang ada.
Jadi sebelum memilih dan menentukan anak Homeschooling, pelajari bagaimana kegiatan para keluarga HS disini, disini dan disini yang selalu menjadi inspirasi buat saya.

Selamat memilih... Masa depan kita yang menentukan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar